JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 CGP 7
Peristiwa (Facts)
Paket Modul 1 yang berisi
modul 1.1 s.d. 1.4 sudah berakhir sejak 23 Desember 2022, kemudian kegiatan PGP
angkatan 7 memasuki masa jeda, dan dimulai kembali pada tanggal 8 Februari 2023
yaitu pre test modul 2 yang dilaksanakan secara daring. Pada tanggal yang sama
saya mulai mempelajari modul 2.1yaitu Pembelajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan
Belajar Murid. Alur awal dari modul 2.1 adalah “Mulai dari Diri”. Pada alur ini
saya membuat refleksi diri dengan membayangkan kegiatan pembelajaran di kelas
yang berisi murid-murid dengan berbagai keragaman. Saya diminta untuk mampu
membuat proses pembelajaran yang bisa melayani berbagai macam keragaman dan
kemampuan murid yang berbeda-beda. Saya juga diminta menjelaskan
tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran di kelas serta
tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut, dan
bagaimana pembelajaran seharusnya dirancang untuk mengakomodasi tantangan yang
terkait dengan keberagaman murid tersebut.
Pada tanggal 9-10 Februari
2023 memasuki alur “Eksplorasi Konsep”. Pada alur ini saya harus menyelesaikan
21 bacaan yang secara garis besar menjelaskan tentang kebutuhan belajar murid, konsekuensi
dari keragaman murid-murid yang ada di kelas, dan pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi.
Di salah satu bacaan juga diberikan contoh RPP pembelajaran berdiferensiasi. Pada
forum diskusi eksplorasi konsep, CGP diminta menyimak 3 video yang berisi :
1. Strategi
pembelajaran diferensiasi, yang terdiri dari diferensiasi konten, diferensiasi
proses, dan diferensiasi produk.
2. Lingkungan
belajar pebelajaran berdiferensiasi.
3. Peran penilaian
dalam pembelajaran berdiferesiasi terdiri dari assessment
for learning, assessment of learning dan
assessment as learning.
Untuk unggah tugas di tahap eksplorasi
konsep, saya membuat diagram frayer mengenai apa yang saya pahami tentang
pembelajaran berdiferensiasi dan diunggah di LMS.
Pada tanggal 11 Februari
2023 kegiatan Lokakarya 2 di SD Muhammadiyah Bangkalan tentang Penyusunan visi
dan prakarsa perubahan. Kegiatan berjalan dengan baik dan saling sharing
informasi maupun pemahaman dengan CGP yang lain. Seperti biasanya kegiatan ini
dipandu oleh pengajar praktik Ibu Hosniyah, M. Pd.I.
Alur “Ruang Kolaborasi” dilaksanakan pada
tanggal 14 Februari 2023 dipandu oleh Bapak Mufid Ahmad selaku fasilitator.
Dalam alur Rukol ini saya mendapat tugas menganalisa kegiatan pembelajaran
berdiferensiasi SMA bersama 4 rekan CGP yaitu Bapak Rahmad (SMK), Ibu Ninik
(TK), kemudian saya, Ibu Reva dan Pak Zulkifli (SMP). Meskipun kelompok kami
campuran dari jenjang pendidikan yang berbeda, kami berhasil menyelesaikan
tugas kelompok, mempresentasikan, dan mengunggah hasilnya di LMS.
Alur selanjutnya adalah “Demontrasi
Kontekstual” pada tanggal 16-17 Februari 2023. Dalam Demonstrasi kontekstual,
saya membuat RPP pembelajaran berdiferensiasi mapel Matematika kelas IX
semester genap, materi luas permukaan kerucut. RPP ini sudah saya unggah
sebelum due date tanggal 22 Februari 2023. Pada tanggal 19 Februari 2023
seharusnya saya membuat jurnal dwi mingguan ini, namun saya lupa sehingga
jurnal ini baru terselesaikan hari ini tanggal 5 Maret 2023.
Untuk lebih menguatkan
pemahaman, pada tanggal 20 Februari 2023 CGP mengikuti alur “Elaborasi
Pemahaman.” Sesi ini dipandu oleh
instruktur Bapak Warjianto Panca Wasono. Beliau
sangat jelas menggambarkan bagaimana pembelajaran berdiferensiasi di kelas, sehingga
menambah pemahaman saya tentang bagaimana seharusnya pembelajaran
berdiferensiasi diimplementasikan.
Alur berikutnya adalah “Koneksi Antar
Materi”. Dalam menyusun koneksi antar materi, saya mengaitkan semua materi yang
telah dipelajari dari modul 1.1 sampai 2.1 dan membuat artikel berjudul
Mengimplementasikan Pembelajaran Berdiferensiasi dan mengunggah ke LMS pada
tanggal 24 Februari 2023. Untuk alur Aksi Nyata pada modul ini CGP tidak ditugaskan
untuk melaporkan implementasinya ke dalam LMS. Namun pada pendampingan individu
berikutnya bersama Pengajar Praktik.
Perasaan (Feelings)
Modul
2.1 membuka wawasan saya mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi. Sebagai guru seharusnya
saya memperlakukan murid dan memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
belajarnya. Secara tidak terencana sebenarnya saya sudah pernah mempraktikkan
pembelajaran diferensiasi, walaupun hanya secara sederhana berdasarkan tingkat
kemampuan siswa. Di modul ini saya baru tahu bahwa diferensiasi ternyata
terdiri dari diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk.
Saya merasa bahwa selama ini saya cenderung menganggap kebutuhan belajar murid-murid
saya sama, sehingga saya lebih sering melaksanakan pembelajaran monoton satu
metode dan tidak berdiferensiasi. Setelah mempelajari modul ini saya
introspeksi bahwa selama ini saya lebih berfokus pada pencapaian target
kurikulum, sehingga yang saya kejar adalah ketuntasan materi. Akibatnya pembelajaran yang saya lakukan kurang
mengakomodir kebutuhan belajar murid yang bermacam-macam. Padahal menurut KHD
pendidikan adalah menuntun murid untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan
masa depan. Tugas guru hanya menuntun dan tidak boleh memaksa anak melewati
jalur yang sama. Sebagai penuntun, guru dituntut bisa memfasilitasi keragaman murid
dengan menyiapkan berbagai jalan yang sesuai dengan karakteristik murid.
Artinya guru harus memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
belajar masing-masing murid.
Pembelajaran (Findings)
Pembelajaran berdiferensiasi
merupakan usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk
memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Kondisi kelas yang berisi
murid-murid dengan karakteristik yang beragam, dengan keunikan, kekuatan dan
kebutuhan belajar yang berbeda, tentunya perlu direspon dengan tepat. Jika
tidak, maka akan terjadi kesenjangan belajar (learning gap), dimana pencapaian yang ditunjukkan murid tidak
sesuai dengan potensi pencapaian yang seharusnya dapat ditunjukkan oleh murid
tersebut. Pembelajaran berdiferensiasi didesain agar guru bisa melaksanakan
pembelajaran yang mampu mengakomodir berbagai macam kebutuhan belajar murid.
Menurut Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom terdapat
paling tidak terdapat 3 aspek kebutuhan belajar murid yaitu :
1. Kesiapan belajar
(readiness) murid
2. Minat murid
3. Profil belajar
murid
Guru harus memiliki kepekaan dalam merespon kebutuhan
belajar murid yang bermacam-macam. Memberikan layanan pendidikan yang berbeda
kepada murid tidak berarti guru berlaku tidak adil, karena adil itu tidak harus
sama. Adil dalam pembelajaran berdiferensiasi adalah memberikan pelayanan kepada
murid sesuai dengan kebutuhan belajarnya sehingga murid dapat terlayani dengan
baik.
Kegiatan pembelajaran
berdiferensiasi diawali dengan menentukan tujuan pembelajaran, kemudian
melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan 3 aspek di atas melalui assesment diagnostik baik kognitif
maupun non kognitif, raport sebelumnya, pertanyaan pemantik atau cara lain yang
relevan. Kemudian dalam kegiatan pembelajaran guru juga perlu memperhatikan
strategi pembelajaran berdiferensiasi, apakah diferensiasi konten, diferensiasi
proses, atau diferensiasi produk. Dan dalam proses penilaian, guru menggunakan
penilaian berjenjang. Harapannya, semua murid bisa memperoleh kesempatan yang
sama dalam mengikuti pembelajaran, sehingga lingkungan yang aman dan nyaman pun
akan didapatkan murid untuk mengeksplorasi potensinya dalam meraih hasil
belajar yang optimal.
Rencana Penerapan (Future)
Setelah
mempelajari modul ini saya akan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di
kelas saya yang berisi murid-murid dengan kebutuhan belajar yang beragam. Saya
akan berusahan merancang skenario pembelajaran yang mampu mengakomodir semua
kebutuhan belajar murid di kelas. Sebelum menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran saya harus terlebih dahulu menentukan tujuan pembelajaran,
melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid, memilih strategi pembelajaran
berdiferensiasi yang tepat, dan melakukan penilaian berjenjang sesuai dengan
kebutuhan belajar murid. Saya akan menggali pemahaman lebih dalam dengan
melakukan refleksi dari kegiatan pembelajaran berdiferensiasi yang saya lakukan
untuk menemukan kelamahan dan kelebihan sebagai referensi bagi pembelajaran
selanjutnya. Dan saya ingin mengimbaskan praktik baik dan melakukan diseminasi
kepada rekan sejawat di sekolah maupun di luar sekolah tentang pembelajaran
berdiferensiasi agar kegiatan pembelajaran yang dilakukan berpihak pada murid serta
sesuai dengan kebutuhan belajar mereka.
Bangkalan 050323 07.38
Komentar
Posting Komentar